Profil Desa candi
Desa Candi merupakan bagian dari Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang.
Desa candi terdiri dari 9 dusun yang memiliki nama unik,
yaitu Kalibendo, Ngonto, Candi, Ngablak, Tarukan, Talun, Nglarangan, Ngipik, dan Darum.
Memiliki luas wilayah1.082,29 Ha dengan kondisi tanah dataran tinggi pegunungan.
Penggunaan lahan terbesar adalah Sektor Pertanian sehingga sebagian besar penduduk
bekerja sebagai petani atau buruh tani.
Desa Candi memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan untuk menjadikan
Desa Candi sebagai desa wisata, beberapa potensi tersebut antara lain:
Potensi pariwisata : Candi Gedong Songo, Candi Asu
· Potensi pertanian : Sayur, Bunga
· Potensi peternakan : Sapi, Kelinci, Kambing
· Potensi usaha rumah tangga :
Onde-onde ketela ungu, Ice Cream ketela ungu, anyaman bambu
Profil Desa candi
Desa Candi merupakan bagian dari Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang.
Desa candi terdiri dari 9 dusun yang memiliki nama unik,
yaitu Kalibendo, Ngonto, Candi, Ngablak, Tarukan, Talun, Nglarangan, Ngipik, dan Darum.
Memiliki luas wilayah1.082,29 Ha dengan kondisi tanah dataran tinggi pegunungan.
Penggunaan lahan terbesar adalah Sektor Pertanian sehingga sebagian besar penduduk
bekerja sebagai petani atau buruh tani.
Desa Candi memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan untuk menjadikan
Desa Candi sebagai desa wisata, beberapa potensi tersebut antara lain:
Potensi pariwisata : Candi Gedong Songo, Candi Asu
· Potensi pertanian : Sayur, Bunga
· Potensi peternakan : Sapi, Kelinci, Kambing
· Potensi usaha rumah tangga :
Onde-onde ketela ungu, Ice Cream ketela ungu, anyaman bambu
Lokasi Candi ini masih jarang orang yang mengetahuiya, secara persisnya candi ini berada di Dusun Candi
Desa Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang. Yang keberadaannya berada di samping
area pemakaman dusun Dusun. Peninggalan kuno ini akhir - akhir ini mulai diperhatikan oleh pemerintah
dengan adanya pembangunan di sekitar area Candi.
KKN TIM 1 UNDIP 2015 Di Desa Candi
KKN wajib dilaksanakan oleh seluruh mahasiswa UNDIP Semarang. Desa Candi menjadi salah satu desa
di Kecamatan Bandungan yang dijadikan tempat KKN Tim I UNDIP 2015. Tujuan utama yang ingin dicapai oleh
Tim KKN adalah untuk memajukan Desa Candi sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh masing-masing
anggota tim dan memecahkan masalah yang ditemui dilapangan. Selain itu juga untuk mengenalkan
Desa Wisata Candi kedunia luar. Selain memiliki potensi wisata yang menarik, wisata kuliner
juga warganya yang ramah.
TIM berasal dari berbagai jurusan dari 3 fakultas yaitu Fakultas Teknik, Fakultas Peternakan dan Pertanian,
dan FISIP. Tiap anggota akan menjalankan masing-masing program kerja sesuai bidang keahliannya,
selain itu tim juga mengikuti berbagai kegiatan bersama dengan warga.
Anyaman Bambu Untuk Tempat Pisang Dan Bunga
Disalah satu dusun di Desa Candi memiliki potensi kerajinan anyaman bambu. Anyaman bambu
yang dibuat adalah untuk tempat wadah dari pisang yang biasanya dijual dipasar. Namun disaat
tertentu seperti bulan Ramadhan diproduksi juga anyaman bambu yang lebih kecil yang digunakan
sebagai tempat wadah bunga. Biasanya bahan yang digunakan adalah bambu petung, apus dll.
Hasil anyaman akan dipasarkan diluar daerah, dan sudah ada pengepul yang akan mengambilnya.
Bunga Sebagai Oleh-Oleh
Karena mayoritas pekerjaan warga Desa Candi adalah petani sayur dan bunga, maka hasil panen bunga
dan sayur juga sangat besar. Di Desa Candi sendiri hampir ditiap-tiap dusun memiliki kelompok
tani sendiri. Bunga yang dihasilkanpun beragam, namun kebanyakan adalah bunga krisan dan
mawa dan hasil panen akan dikirim keluar wilayah, begitu juga dengan sayur mayurnya.
Terdapat pula tempat pasar bunga yang menyediakan beragam bunga yang tentunya
bisa dijadikan sebagai oleh-oleh.
Wisata Kuliner Sate Kelinci Di Candi Gedong Songo
Tak lengkap rasanya jika mengunjungi Candi Gedong Songo tanpa terlebih dahulu mencicipi sate kelinci.
Di kawasan objek wisata Candi Gedong Songo banyak kios yang menjadikan sate kelinci
sebagai hidangan andalan. Peternakan kelinci di
Desa Candi memang tidak sebesar peternakan yang sapi dan kambing, karena memang peternakan
di Desa Candi didominasi dengan kambing dan sapi.
Daging yang digunakan dalam sate kelinci ada yang merupakan hasil ternak sendiri tapi ada
juga yang mendapatkan kelinci dengan membelinya dipasar. Sate kelinci dapat dinikmati
bersamaan dengan nasi atau lontong, ditaburi dengan sambal kacang tentu akan menggoyang lidah.
Seporsi sate kelinci dan nasi biasanya berkisar di harga Rp. 20.000,-.
Aneka Makan Hasil Olahan Ketela Ungu
Desa Candi yang memiliki lahan yang subur dimanfaatkan oleh warga untuk bercocok tanam bunga dan sayur.
Hasil panen kebanyakan akan dijual keluar wilayah, tapi ada juga yang diolah sendiri oleh warga,
salah satu contohnya adalah ketela ungu. Hasil bumi yang satu ini telah dikreasikan
oleh warga menjadi berbagai makanan yang kreatif dan inovatif. Salah satu yang
melakukan pengolahan adalah Kelompok Pengolahan Hasil Pertanian "Mitra Lestari"
yang berada di dusun Kalibendo. Beberapa hasil olahan ketela ungu tersebut adalah onde - onde, ice cream dll.
Produk hasil industri rumahan ini biasa dipasarkan di Pasar Sumowono.
Produk makanan menggunakan bahan-bahan yang aman dikonsumsi, dan ketela ungu yang
digunakan sebagai bahan juga memberikan keunikan tersendiri karena memberikan warna alami pada makanan.
Candi Gedong Songo
Candi Gedong Songo berada di lereng Gunung Ungaran, tepatnya di Candi Gedongsongo, Dusun Darum,
Desa Candi, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang dan kompleks candi ini dibangun pada abad ke-9 Masehi.
Gedong Songo berasal dari bahasa Jawa, “Gedong” berarti rumah atau bangunan, “Songo” berarti sembilan.
Jadi Arti kata Gedongsongo adalah sembilan (kelompok) bangunan. Lokasi 9 candi yang tersebar di lereng
Gunung Ungaran ini memiliki pemandangan alam yang indah. Di sekitar lokasi juga terdapat hutan pinus
yang tertata rapi serta mata air yang mengandung belerang. Kabut tipis turun dari atas gunung sering
muncul mengakibatkan mata tidak dapat memandang Candi Gedongsongo dari kejauhan. Candi ini
memiliki persamaan dengan kompleks Candi Dieng di Wonosobo. Candi ini terletak pada ketinggian
sekitar 1.200 m di atas permukaan laut sehingga suhu udara disini cukup dingin. Untuk menuju
ke Candi Gedong I, kita harus berjalan sejauh 200 meter melalui jalan setapak yang naik.
Anda bisa memanfaatkan jasa transportasi kuda untuk berwisata mengelilingi obyek wisata Candi Gedongsongo.
Tahun 1740, Loten menemukan kompleks Candi Gedong Songo. Tahun 1804, Raffles mencatat kompleks
tersebut dengan nama Gedong Pitoe karena hanya ditemukan tujuh kelompok bangunan. Van Braam
membuat publikasi pada tahun 1925, Friederich dan Hoopermans membuat tulisan tentang
Gedong Songo pada tahun 1865. Tahun 1908 Van Stein Callenfels melakukan penelitian
terhadapt kompleks candi dan Knebel melakukan inventarisasi pada tahun 1910-1911.